Oleh : Herman, S.Ag.
cakhermanlink.com – PERAN IBU – Seorang ibu adalah orang yang melahirkan anak keturunannya termasuk diri kita sendiri lahir dari rahim ibu. Memang sosok ibu adalah termasuk orang yang begitu sabar dalam menjalani kehidupanya, sehingga tidak ada rasa lelah sedikitpun dalam mendidik anak keturuannya, termasuk kita saat ini. Sepanjang sejarah peradapan manusia, besarnya pera seorang ibu adalah diawali dengan melahirkan, merawat, serta membesarkan generasi-generasi penerus bangsa yang unggul, berkualitas, semangat, aktif, kreatif, bermoral kemanusiaan, dan penuh inisiatif. Peran ibu sangat besar dalam mewujudkan kebahagiaan dan keutuhan keluarga. Memang Allah menyiapkan untuk mendidik generasi-generasi baru, baik secara fisik maupun mental yang lahir ke dunia ini. Allah melatihnya sejak ia mengandung seperti rasa sakit, lemah, mual-mual, pusing atau berbagai keinginan aneh lainnya yang dialaminya.
Kemudian harus membawa janinnya kemana saja ia pergi. Latihan terbesar adalah saat melahirkan, ia mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati. Eksistensi perempuan telah mendapat pengakuan dari pemerintah baik sebagai warga negara maupun sebagai sumberdaya insan pembangunan. (Pudjiwati, 1993), upaya menyertakan perempuan dalam proses pembangunan bukan hanya merupakan hal yang bersifat manusiawi tetapi juga merupakan tindakan yang efisien. Seorang ibu juga memberikan keseimbangan dalam sebuah keluarga. Kedudukan perempuan dalam kelurga dan masyarakat perlu dipelihara dan ditingkatkan sehingga dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembngunan bangsa dengan memperhatikan kodrat serta harkat dan martabat seorang perempuan. (Achmad, 1994).
Peran seorang ibu adalah sangat penting dalam mendidik keluarga di rumah, terkhusus pada anak sendiri, sehingga seorang ibu berdampak positif dalam mendidik putra putrinya di dalam keluarga tersebut. Tentu hal ini adalah seorang ibu harus benar-benar memiliki jiwa pendidik sejati, karena peran penting tersebut akan menjadikan pendidikan di rumah adalah pendidikan yang paling utama di banding pendidikan yang di tempuh oleh seorang anak yang duduk di bangku sekolah. Peran inilah yang menjadikan seorang ibu menjadi madrasatul ula dalam ilmu tarbiyah.
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1992), keluarga mempunyai fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan (Hikmatuz Zoleha Sayyong, 2012). Fungsi pertama yang terdapat dalam keluarga adalah fungsi agama. Di dalam keluarga, kita dikenalkan dan diajarkan tentang akidah tauhid yang benar yaitu mempercayai bahwa ada nya Tuhan yang Maha Esa dan diajarkan cara beribadah yang benar. Dalam keluarga ditanamkan nilai-nilai agama dan sekaligus memberikan identitas agama kepada anak dengan baik. Apabila di dalam menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari sukses, maka dapat dikatakan mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.
Fungsi cinta kasih sayang menjadikan keluarga tempat untuk menciptakan suasana keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan keluarga, cinta kasih sayang antara anggota keluarga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap keharmonisan keluarga tersebut. Sehingga setiap anggota keluarga akan selalu menjaga komitmen yang telah dibuat bersama. Oleh karena itu, dalam kehidupan keluarga dibutuhkan rasa cinta kasing sayang yang selalu ada pada diri keluarga sebagai fungsi untuk menimbulkan keharmonisan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan bangsa. Fungsi sosial budaya dalam keluarga adalah mengajarkan bagaimana kita bersosialisasi dengan orang lain dan bagaimana cara kita menghargainya. Kita adalah pribadi tidak dapat hidup tanpa orang lain. Oleh karena itu, kita butuh orang lain untuk bersosialisasi yang membantu diri kita dalam hidup ini . Fungsi perlindungan dalam keluarga adalah melindungi anak dan keluarganya dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarganya merasa aman, nyaman dan terlindungi. (Zahrok & Suarmini, 2018).
Memang peran ibu adalah sangat penting dalam kehidupan keluarga untuk keberlangsungan hidup, sehingga anak-anak dalam keluarga kita dapat diasuh oleh seorang perempuan yang begitu hebat yang tidak ada bandingannya, karena Allah sudah menciptakannya sebagai seorang perempuan atau ibu yang penuh makna yang tidak dapat dirasakan oleh seorang ayah. Hal ini seorang ibu adalah orang yang paling istimewa keberadaannya di dunia ini, sehingga sabda baginda Nabi Muhammad Saw mengatakan bahwa, menghormati seorang ibu adalah di sebut tiga kali, yaitu; ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu. Sangat begitu istimewanya seorang ibu yang perlu kita hormati dan juga menyayanginya.
MENDIDIK KELUARGA
Seorang ibu dalam mendidik keluarga adalah termasuk madrasatul ula, yaitu tempat pendidik yang paling utama, sehingga putra putrinya selalu mendaptakan kasih sayang yang tidak ada batasnya. Ini adalah seorang ibu yang langka di dapat dalam mendidik putra putrinya mulai dilahirkan sampai masuk keliang lahat, kasih sayang seorang ibu akan selalu ada pada dirinya. Oleh sebab itu, pendidikan dalam keluarga adalah sangat penting bagi seorang ibu dalam mendidik putra putrinya, karena apa yang di ucapkan oleh seorang ibu, maka akan diikuti oleh putra putrinya baik perkataan maupun perbuatan, sehingga ada istilah bahasa ibu sangat berpengaruh kepada putra putrinya yang masih memulai berbicra dan berjalan.
Berdasarkan siklus kehidupan itu, maka seorang ibu merupakan penanggungjawab utama terhadap pendidikan baik mendidik akhlak maupun kepribadian putra putrinya, dan harus bekerja keras dalam mengawasi tingkah lakunya dengan menanamkan nilai-nilai terpuji, serta mendidik dengan penuh kasih sayang. Sebagai contoh adalah ketika anak-anak muncul sifat negatif seperti sombong, congkak hendaknya seorang ibu segera mengobati mereka karena sifat-sifat ini akan meresap ke dalam jiwa putra putrinya seiring dengan perjalanan masa pertumbuhan waktu yang berlangsung bagi putra putrinya. Ibarat pohon yang akar-akarnya telah meresap ke dalam tanah sungguh sulit untuk mengobati penyakit tersebut bila sudah besar. Karena sifat-sifat ini bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat saja, tetapi sangat dominan di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. (Gade, 2012).
Seorang ibu adalah merupakan Madrasah yang paling utama dalam pembentukan kepribadian putra putrinya. Disamping itu ia sangat berperan sebagai figur central yang dicontoh dan diteladani dengan perilaku atau moralitas melalui arahan dalam berbagai keutamaan yang terpuji. Untuk mencapai keutamaan ini seperti menanamkan akhlak- akhlak terpuji baik terhadap keluarga maupun di kalangan masyarakat maka seorang ibu perlu sekali memperhatikan putra putrinya sejak dini, setiap muncul sifat-sifat negatif seperti sombong, congkak, hendaknya mereka segera mengobatinya. Jika sifat ini dipelihara maka di masa yang akan datang perangainya cenderung tidak mau menerima nasehat dan tidak mau berkecimpung dengan kelompok-kelompok yang baik. Dalam hal ini sering sekali terjadi bukan hanya pengaruh lingkungan masyarakat saja, tetapi juga keluarga. Lebih-lebih lagi apabila putra putrinya hidup dalam sebuah keluarga yang suasana tidak damai dan diliputi oleh nilai-nilai yang tidak teriringi akhlak terpuji, maka psycologisnya akan tidak tertanam nilai-nilai moral yang berbasis Islami. Untuk mengatasi problema ini maka seorang ibu merupakan tokoh utama untuk mewujudkan suasana harmonis agar terwujudnya kesuksesan dalam mendidik putra putrinya hingga dewasa.
Seorang ibu merupakan tonggak kehidupan dalam sebuah keluarga yang memberikan perhatian penuh terhadap putra putrinya baik berbentuk masa depan berupa dengan bentuk materi, harta benda, perabotan dan tempat tinggal. Hal ini dapat disesuaikan dengan kemampuan materi dan kondisi kehidupan mereka. Namun demikian, perhatian dapat dibatasi oleh orang tua, tetapi yang penting sekali adalah orang tua dapat memberikan hak terbaiknya terhadap putra putrinya yaitu berupa pendidikan mualai dari usia dini hingga dewasa. Proses pencapaian ini perlu dilihat kepada orang tuanya sendiri bagaimana mereka mendidik putra putrinya dalam keluarga tersebut, sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan baik. Apabila peran orang tua yang mendukung dan mensupport pendidikan putra putrinya. Apabila seorang anak itu terlahir ke dunia ini telah mendapatkan kedua orang tuanya dalam keadaan harmonis dan akur, maka ia akan tumbuh dalam pengasuhan yang penuh ketenangan dan ketentraman. Maka hal ini akan memiliki dampak positif, maka putra putrinya akan mengalami ketentraman dalam psikologis dan pikirannya. Maka disinilah peran ibu dalam mendidik keluraga dibutuhkan. Selamat hari ibu !. (Sidoarjo, 22/12/2023)
Peran seorang ibu adalah sangat penting dalam mendidik keluarga